Beberapa tahun yang lalu, salah satu aktifitas Saya sebagai penyiar radio mengharuskan saya bertemu dengan orang-orang baru sebagai narasumber. Bekerja di sebuah radio swasta di kota Malang memberikan sebuah perspektif berbeda mengenai komunikasi dan interaksi dengan orang-orang yang baru saya kenal, atau bahkan tidak saya kenal sebelumnya. Saya menjadi announcer untuk beberapa program talkshow seperti perbankan, pendidikan, motivasi diri dan motivasi bisnis. Saat itu seperti mimpi melakukan interview dengan Anton Apriantono (yang saat itu menjabat Menteri Pertanian) live melalui skype saat beliau berada di Roma, Italia. Sebuah rutinitas yang menarik juga berdiskusi dengan Iman Supriyono (Konsultan strategic finance dan penulis best seller) melalui live telephone setiap senin dari kediaman Beliau di kejawan Putih Hidrodinamika Surabaya, atau secara reguler berbincang hangat dengan para pimpinan perbankan di Malang Raya untuk membahas produk dan layanan yang berkembang.
Setiap momen terasa menyenangkan ketika dijalani dengan antusiasme, tentu dengan berbekal skill dan kompetensi yang dikembangkan. Setiap momen siaran/talkshow sebenarnya adalah sebuah tantangan baru, karena sering terjadi saya belum mendapat kesempatan bertemu atau berbincang dengan narasumber hingga 15 atau 10 menit sebelum on-air, padahal setelah kode on-air dinyalakan, maka saya harus lincah berdiskusi dengan narasumber antara 60 hingga 90 menit.
Bagaimana bila anda dihadapkan pada situasi harus berbincang dengan hangat, akrab, dan mengalir, dengan orang yang baru anda kenal 10-15 menit sebelum mulai berbicara panjang lebar? Kemungkinannya banyak, mulai dari anda yang nervous, narasumber anda yang nervous, keduanya nervous, atau keduanya well-prepared sehingga on-air berlangsung dengan baik.
Saat momen-momen menentukan tersebut, saya ingat jurus yang dibagi oleh Larry King, salah satu host jagoan asal Amerika yang membahas mengenai komunikasi dalam salah satu bukunya, bahwa ternyata menjadi host bukanlah mengenai merancang alur dan mendominasi pembicaraan, menjadi host adalah mendengar, menjadi host adalah membuat lawan komunikasi kita nyaman dan menyampaikan pikiran, ide, atau pengalamannya dengan menarik.
ternyata hal ini tidak hanya bermanfaat untuk host/announcer, jurus ini juga bisa berlaku efektif untuk semua orang! Berapa banyak dari kita yang memiliki rasa penasaran yang sama mengenai : Bagaimana cara yang tepat untuk memulai pembicaraan?
Larry King memberikan sebuah tips yang sederhana nan efektif :
"Berikan pertanyaan yang jawabannya sangat dikuasai oleh lawan bicara anda, dan dia antusias menceritakannya"
Dan Huupla! Kita bisa terapkan ini dalam setiap memulai pembicaraan.
Bagaimana respon orang dengan pertanyaan semacam :
"Bagaimana kisahnya hingga anda meraih kesuksesan bisnis seperti sekarang?"
"Bagaimana ceritanya anda tertarik dan memilih profesi sebagai kontraktor"
"Bagaimana asal mula anda hingga sekarang menjadi pimpinan di perusahaan ini"
Maka kita akan dapatkan jawaban antusias, penuh pengalaman, dan cara bercerita antusias dengan mata berbinar-binar. Selanjutnya? Arah komunikasi bisa kita kendalikan sesuai dengan tujuan kita.
Selamat mencoba.
with regards,
Faizal SurpluS MBA
Motivator | Pendiri SurpluS Institute
0 respon:
Posting Komentar